BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian tentang pengaruh area hotspot (Wi-Fi)
bagi pemenuhan kebutuhan informasi
pemustaka di
Kantor
Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara menggunakan metode penelitian Deskriptif Kuantitatif. Penelitian
Deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian. Penelitian Deskriptif dapat dilakukan secara
kuantitatif
agar
dapat
dilakukan analisis
statistik
(Sulistyo- Basuki, 2006: 110).
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam setiap kegiatan penelitian selalu ada kegiatan pengumpulan
data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menurut Sulistyo-Basuki (2006:
147) meliputi:
1. Observasi nonpartisipan ( Pengamatan tidak terkendali)
Pada metode ini peneliti hanya mengamati, mencatat apa yang terjadi. Metode ini
banyak digunakan untuk mengkaji pola perilaku pemustaka di perpustakaan.
2. Kuesioner
Kuesioner
adalah
pertanyaan terstruktur
yang diisi
sendiri
oleh responden
atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang
berikan (Sulistyo-Basuki, 2006: 110).
Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan
menyangkut
fakta
dan pendapat
responden, sedangkan kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah
alternatif.
Keuntungan bentuk tertutup ialah mudah
diselesaikan,
mudah dianalisis,
dan mampu memberikan jangkauan jawaban.
3. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur
adalah
wawancara
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua responden, dalam kalimat dan urutan yang seragam(Sulistyo-Basuki, 2006: 110).
Wawancara yang dilakukan meliputi identifikasi faktor-faktor
kebutuhan informasi pemustaka
hotspot
di
Kantor
Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara. Keuntungan
metode ini
adalah mampu
memperoleh jawaban yang berkualitas.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sulistyo-Basuki (2006 :182) mengemukakan populasi adalah
keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah data jumlah pemustaka yang menggunakan area hotspot di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara, yaitu sebesar 53 orang ( data sampai bulan Nopember 2009).
2. Sampel
Sampel
adalah
bagian
dari
sebuah populasi
yang dianggap
dapat mewakili dari populasi tersebut. Untuk menentukan
besarnya sampel menurut Arikunto (2002: 112) apabila
subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar
dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 %. Dalam penelitian ini digunakan sampel dari semua populasi karena berdasarkan data pengguna hotspot di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara rata-rata 2-3 orang perhari, sehingga dengan penelitian selama 1 (satu) bulan populasi kurang dari 100 orang.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian ( Arikunto, 2002: 96).
Variabel penelitian merupakan atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan pemustaka
layanan
hotspot
dalam memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X), yaitu
dimensi Area hotspot, dengan indikator:
a. Kemudahan akses, b. Kecepatan akses,
c. Perangkat penunjang
d. Kenyamanan ruangan,
e. Alokasi waktu yang
disediakan, f. Frekuensi penggunaan.
2.
Variabel
Terikat (Y), yaitu dimensi pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka, dengan indikator:
a. jenis informasi,
b. sumber informasi,
c. informasi yang diperoleh dari internet, d.
kesesuaianm informasi.
E. Validitas dan Releabilitas
Menurut
Hasan (2006: 15) untuk
memenuhi kriteria sebuah penelitian yang dianggap sebagai penelitian
ilmiah, kecermatan
pengukuran
sangat
diperlukan. Ada dua
syarat utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh suatu pengukuran yang cermat, yaitu
Validitas dan Releabilitas.
Validitas artinya
alat ukur yang
digunakan
dalam pengukuran,
dapat
digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur ( Hasan, 2006 :15). Uji validitas dimaksudkan untuk
menguji ketepatan item-item dalam
kuesioner, apakah item-item yang ada mampu menggambarkan dan menjelaskan variabel yang diteliti. Jadi validitas adalah seberapa jauh alat dapat mengukur
hal atau subjek yang ingin diukur.
Validitas diusahakan dengan pikiran logis, meminta pendapat orang yang ahli, menggunakan kelompok yang
telah diketahui sifatnya, kriteria independen
( Nasution, 2000: 73). Item
yang
digunakan
dalam penelitian
ini
untuk selanjutnya diuji reliabilitasnya.
Menurut
Hasan (2006:
15)
reliabilitas artinya
memiliki
sifat
dapat
dipercaya, yaitu apabila alat ukur
digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti
lain tetap memberikan hasil yang sama. Jadi reliabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang sama.
Reliabilitas mengandung 3 makna yaitu:
1. tidak berubah-ubah,
2. konsisten,
3. dapat diandalkan. Reliabilitas diuji dengan cara: a. tes-retes,
b. dua bentuk skala yang ekuvalen,
c. bagi-dua atau split-half. (Nasution, 2000: 73)
F. Pengolahan dan Analisis Data
Menurut Hasan (2006: 24), pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara- cara
atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data
bertujuan
mengubah
data
mentah dari hasil
pengukuran menjadi data yang lebih
halus sehingga
memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut (Sudjana, 2001: 128).
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan
komputasi program SPSS ( Statistical Product and Service Solution
) karena
program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif
dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya (Sugianto, 2007: 1).
Pengolahan data menurut Hasan ( 2006:
24 )
meliputi kegiatan:
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang
terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.
2. Coding (Pengkodean)
Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam
katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka
atau huruf
yang memberikan petunjuk
atau identitas pada suatu
informasi atau data yang akan dianalisis.
3. Pemberian skor atau nilai
Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Kriteria penilaian ini digolongkan dalam
empat tingkatan dengan penilaian sebagai berikut:
a.
Jawaban a, diberi skor 4 b. Jawaban b, diberi skor 3 c.
Jawaban c, diberi skor 2
d. Jawaban d, diberi skor 1 (Sudjana, 2001: 106).
4. Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode
sesuai dengan
analisis yang dibutuhkan. Dalam
melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar
tidak
terjadi
kesalahan. Tabel hasil
Tabulasi dapat berbentuk:
a. Tabel
pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan
kode-kode
dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip.
b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu dan tujuan tertentu.
c. Tabel
analisis, tabel
yang
memuat
suatu jenis informasi
yang telah dianalisa (Hasan, 2006: 20)
Analisis
Data
menurut
Hasan (
2006: 29) adalah memperkirakan atau
dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian
terhadap
suatu (beberapa)
kejadian
lainnya,
serta
memperkirakan/ meramalkan kejadian
lainnya.
Kejadian dapat dinyatakan
sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuesioner dan bantuan wawancara.
Metode
analisis
yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Persentase. Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada pada penelitian yaitu area hotspot (X) dan pemenuhan kebutuhan informasi
pemustaka di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara (Y). Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen,
seperti dikemukan Sudjana
(2001: 129) adalah sebagai berikut: f
P = X 100 % N
Keterangan :
P : Persentase f : Frekuensi
N : Jumlah responde
100% : Bilangan tetap
Penghitungan deskriptif persentase ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengkoreksi jawaban kuesioner dari responden b. Menghitung frekuensi jawaban responden
c. Jumlah responden keseluruhan adalah 53 orang d. Masukkan ke dalam rumus.
Persentase dari tiap-tiap kategori:
a. Jumlah responden dengan kategori sangat
Jumlah seluruh responden
b. Jumlah responden dengan kategori netral
Jumlah seluruh responden
c. Jumlah responden dengan kategori kurang
Jumlah seluruh responden
X 100 % X 100 % X 100
%
d. Jumlah responden dengan kategori tidak
Jumlah seluruh responden
X 100 %
Penelitian ini menggunakan
Skala
Likert
sebagai pedoman penafsiran. Skala Likert
merupakan jenis skala yang mempunyai realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu ( Nasution, 2000:
63).
Skala Likert dalam menafsikan data relatif mudah. Skor yang lebih tinggi menunjukkan sikap yang lebih tinggi
taraf atau intensitasnya dibanding dengan skor yang lebih rendah ( Nasution, 2000: 63 ).
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini (Hasan,
2006: 34). Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t atau distribusi t, melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan Formasi Hipotesisnya
a. Hipotesis
nol
(H0): tidak
ada hubungan antara
area hotspot dengan pemenuhan kebutuhan
informasi pemustaka;
b. Hipotesis
alternatif (H1): ada
hubungan
antara area
hotspot
dengan pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka
2. Menentukan taraf nyata dan nilai tabel a. Taraf nyata α = 0,05,
b. Uji dua sisi,
c. Derajat kebebasan df = n - 1 =52.