Masalah-Masalah Pendidikan Islam di Era Globalisasi
BAB I
PENDAHULUAN
Peran
pendidikan sangant penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak dapat
dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain,
kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi,
keluarga dan masyarakat, bangsa dan negara.
Jika
sistem pendidikanya
berfungsi secara optimal maka akan tercapai kemajuan yang dicita-citakanya
sebaliknya bila proses pendidikan yang dijalankan tidak berjalan secara baik
maka tidak dapat mencapai kemajun yang dicita-citakan.
Betapapun terdapat banyak kritik yang dilancarkan oleh
berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap praktek
pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu komunitas atau
suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontibusinya pendidikan.
misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat memberikan kontribusi pada
kebudayaan di hari esok. Pendapat yang sama juga bisa kita baca dalam
penjelasan Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan Nasional (UU No. 20/2003), yang antara lain menyatakan:
“Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha
agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat”.
Namun didalam dunia pendidikan sendiri banyak
masalah-masalah pendidikan yang dihadapi di era globalisasi ini. Baik itu
masalah yang bersifat internal maupun eksternal.
Makalah ini berusaha mengidentifikasi dan memahami
permasalahan-permasalahan pendidikan Islam di era globalisasi. Perlu pula
dikemukakan bahwa permasalah pendidikan yang diuraikan dalam makalah ini
terbatas pada permasalahan pendidikan formal. Namun sebelum menguraikan
permasalahan pendidikan islam di era globalisasi, terlebih dahulu disajikan
uraian singkat tentang fungsi pendidikan. Uraian yang disebut terakhir ini
dianggap penting, karena permasalahan pendidikan pada hakekatnya terkait erat
dengan realisasi fungsi pendidikan.
Fungsi Pendidikan Pasal 3 UU No. 20/2003 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam rumusan pasal 3 UU No. 20/2003 ini terkandung empat fungsi yang harus
diaktualisasikan olen pendidikan, yaitu:
- fungsi mengembangkan kemampuan peserta didik,
- fungsi membentuk watak bangsa yang bermartabat,
- fungsi mengembangkan peradaban bangsa yang bermartabat, dan
- fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB II
PEMBBAHASAN
A. Pengertian
Pendidikan Islam dan Globalisasi
1.
Pengertian
Pendidikan Islam
Secara
umum pendidikan adalah sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik menyangkut daya fikir (intelektual) maupun daya perasaan
(emosional). (Fahrur Razy Dalimunte,1999:11). Pendidikan merupakan aktivitas
yang diorientasikan kepada pengembangan individu manusia secara optimal.
Pendidikan
Islam adalah suatu proses yang melatih perasaan murid-murid dengan cara
sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan dan pendekatan
mereka terhadap segala jenis pengetahuan mereka yang di pengaruhi
dengan nilai-nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai-nilai Islam
(Syafarudin Siahaan,1999: 12).
Pendidikan
Islam juga dapat diartikan suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh
aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah
menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun
ukhrawi.
Menurut
Hasan Langulungan pengertian ilmu pendidikan Islam adalah suatu proses
penyiapan generasi muda untuk mengisi peran memindahkan pengetahuan, dan
nilai-nilai islam yang dijelaskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia
dan memetik hasinya di akhirat. (Hasan Langulungan, 1980:94)
Sedangkan
tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri adalah terwujudnya menusia sempurna.
Atau manusia bertaqwa kepada Allah SWT. Juga tujuan dari pendidikan Islam itu
ialah menimbulkan pertumbuhan yang seimbang dari kepribadian total
manusia melalui latihan spiritual dan intelektual, rasional diri. (Fahrur Razy
Dalimunte,1999:12)
2.
Pengertian
Globalisasi
Menurut
bahasa, global ialah seluruhnya, menyeluruh. Sedangkan globalisasi ialah
pengglobalan secara keseluruhan aspek kehidupan, perwujudan secara menyeluruh
disegala aspek kehidupan. Kemudian pengertian secara luas globalisasi adalah
proses pertumbuhan negara-negara maju (Amerika, Eropa dan Jepang) melakukan
ekspansi besar-besaran. Kemudian berusaha mendominasi dunia dengan kekuatan
teknologi, ilmu pengetahuan, politik, budaya, militer dan ekonomi.
Bila
dipelajari lebih jauh, globalisasi membawa pengaruh terhadap Negara-negara
berkembang yang baru terlepas dari belenggu penjajahan, baik positif maupun
negatif. Pengaruh positif dari globalisasi yaitu membantu / mendorong
negara-negara baru berkembang untuk maju secara teknis, serta menjadi lebih
sejahtera secara material. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya teknokrasi
yang sangat berkuasa, didukung oleh alat-alat teknik modern dan persenjataan
yang canggih. Mengapa alat-alat dan teknik yang modern serta persenjataan
menjadi pengaruh negatif. Karena seringkali bagi Negara yang berkuasa, mereka
menyalahgunakan teknologi tersebut, seperti halnya ilmu pengetahuan,
mesin-mesin, pesawat hyper modern yang digunakan/dijadikan mekanisme
operasionalistik yang menghancurkan.
Globalisasi mengandung arti terintegrasinya kehidupan
nasional ke dalam kehidupan global. Dalam bidang ekonomi, misalnya, globalisasi
ekonomi berarti terintegrasinya ekonomi nasional ke dalam ekonomi dunia atau
global. Bila dikaitkan dalam bidang pendidikan, globalisasi pendidikan berarti
terintegrasinya pendidikan nasional ke dalam pendidikan dunia.
Jadi
dapat kita pahami bahwasanya maksud dari pendidikan Islam di era globalisasi ialah bagaimana
pendidikan Islam itu mampu menghadapi perubahan-perubahan di segala aspek
kehidupan yang penuh dengan tantangan yang harus dihadapi dengan pendidikan
yang lebih baik lagi.
B.
Masalah-Masalah Pendidikan Islam di Era Globalisasi
- Masalah Kualitas Pendidikan
Dewasa ini globalisasi sudah mulai menjadi permasalahan
aktual pendidikan. Permasalahan globalisasi dalam bidang pendidikan terutama
menyangkut output pendidikan. Seperti diketahui, di era globalisasi dewasa ini
telah terjadi pergeseran paradigma tentang keunggulan suatu Negara, dari
keunggulan komparatif (Comperative adventage) kepada keunggulan kompetitif (competitive
advantage). Keunggulam komparatif bertumpu pada kekayaan sumber daya alam,
sementara keunggulan kompetitif bertumpu pada pemilikan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas artinya dalam konteks pergeseran paradigma keunggulan
tersebut, pendidikan nasional akan menghadapi situasi kompetitif yang sangat
tinggi, karena harus berhadapan dengan kekuatan pendidikan global. Hal ini
berkaitan erat dengan kenyataan bahwa globalisasi justru melahirkan semangat
cosmopolitantisme dimana anak-anak bangsa boleh jadi akan memilih
sekolah-sekolah di luar negeri sebagai tempat pendidikan mereka, terutama jika
kondisi sekolah-sekolah di dalam negeri secara kompetitif under-quality
(berkualitas rendah).
- Permasalahan Profesionalisme Guru
Salah satu komponen penting dalam kegiatan pendidikan dan
proses pembelajaran adalah pendidik atau guru. Betapapun kemajuan taknologi
telah menyediakan berbagai ragam alat bantu untuk meningkatkan efektifitas
proses pembelajaran, namun posisi guru tidak sepenuhnya dapat tergantikan. Itu
artinya guru merupakan variable penting bagi keberhasilan pendidikan.
Menurut Suyanto, “guru memiliki peluang yang amat besar untuk mengubah
kondisi seorang anak dari gelap gulita aksara menjadi seorang yang pintar dan
lancar baca tulis yang kemudian akhirnya ia bisa menjadi tokoh kebanggaan
komunitas dan bangsanya”. Tetapi segera ditambahkan: “guru yang demikian tentu
bukan guru sembarang guru. Ia pasti memiliki profesionalisme yang tinggi,
sehingga bisa “di ditiru”
Itu artinya pekerjaan guru tidak bisa dijadikan sekedar
sebagai usaha sambilan, atau pekerjaan sebagai moon-lighter (usaha objekan).
Namun kenyataan dilapangan menunjukkan adanya guru terlebih terlebih guru
honorer, yang tidak berasal dari pendidikan guru, dan mereka memasuki pekerjaan
sebagai guru tanpa melalui system seleksi profesi. Singkatnya di dunia
pendidikan nasional ada banyak, untuk tidak mengatakan sangat banyak, guru yang
tidak profesioanal. Inilah salah satu permasalahan internal yang harus menjadi
“pekerjaan rumah” bagi pendidikan nasional masa kini.
- Masalah kebudayaan (alkulturasi)
Kebudayaan
yaitu suatu hasil budi daya manusia baik bersifat material maupun mental
spiritual dari bangsa itu sendiri ataupun dari bangsa lain. Suatu perkembangan
kebudayaan dalam
abad moderen saat ini adalah tidak dapat terhindar dari pengaruh kebudayan
bangsa lain. Kondisi demikian menyebabkan timbulnya proses alkulturasi yaitu
pertukaran dan saling berbaurnya antara kebudayaan yang satu dengan yang
lainnya. Dari sinilah terdapat tantangan bagi pendidikan-pendidikan islam yaitu
dengan adanya alkulturasi tersebut maka akan mudah masuk pengaruh negatif bagi
kebudayaan, moral dan akhlak anak. Oleh karena itu hal ini merupakan tantangan
bagi pendidikan islam untuk memfilter budaya-budaya yang negatif yang
diakibatkan oleh pengaruh budaya-budaya barat. (Arifin, 1994:42)
- Permasalahan Strategi Pembelajara
Menurut Suyanto era globalisasi dewasa ini mempunyai
pengaruh yang sangat signifikan terhadap pola pembelajaran yang mampu
memberdayakan para peserta didik. Tuntutan global telah mengubah paradigma
pembelajaran dari paradigma pembelajaran tradisional ke paradigma pembelajaran
baru. Suyanto menggambarkan paradigma pembelajaran sebagai berpusat pada guru,
menggunakan media tunggal, berlangsung secara terisolasi, interaksi guru-murid
berupa pemberian informasi dan pengajaran berbasis factual atau pengetahuan.
Dewasa ini terdapat tuntutan pergeseran paradigma pembelajaran dari model
tradisional ke arah model baru, namun kenyataannya menunjukkan praktek
pembelajaran lebih banyak menerapkan strategi pembelajaran tradisional dari
pembelajaran baru. Hal ini agaknya berkaitan erat dengan rendahnya
professionalisme guru.
- Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sebagimana
telah kita sadari bersama bahwa dampak positif dari pada kemajuan teknologi
sampai kini, adalah bersifat fasilitatif (memudahkan). Teknologi menawarkan
berbagai kesantaian dan ketenangan yang semangkin beragam.
Dampak
negatif dari teknologi moderen telah mulai menampakan diri di depan mata kita,
yang pada prinsipnya
melemahkan daya mental-spiritual / jiwa yang sedang tumbuh berkembang dalam
berbagai bentuk penampilannya. Pengaruh negatif dari teknologi elektronik
dan informatika dapat melemahkan fungsi-fungsi kejiwaan lainya seperti
kecerdasan pikiran, ingatan, kemauan dan perasaan (emosi) diperlemah kemampuan
aktualnya dengan alat-alat teknologi-elektronis dan informatika seperti
Komputer, foto copy dan sebagainya.(Arifin,1991,hal: 9 )
Alat-alat
diatas dalam dunia pendidikan memang memiliki dua dampak yaitu dampak
positif dan juga dampak negatif. Misalnya pada pelajaran bahasa asing
anak didik tidak lagi harus mencari terjemah kata-kata asing dari kamus, tapi
sudah bisa lewat komputer penerjemah atau hanya mengcopy lewat internet. Nah
dari sinilah nampak jelas bahwa pengaruh teknologi dan informasi memiliki
dampak positif dan negatif
- Tantangan era globalisasi terhadap pendidikan agama Islam di antaranya, krisis moral.
Melalui tayangan acara-acara di media elektronik dan media massa
lainnya, yang menyuguhkan pergaulan bebas, sex bebas, konsumsi alkohol dan narkotika,
perselingkuhan, pornografi, kekerasan, liar dan lain-lain. Hal ini akan
berimbas pada perbuatan negatif generasi muda seperti tawuran, pemerkosaan,
hamil di luar nikah, penjambretan, pencopetan, penodongan, pembunuhan oleh
pelajar, malas belajar dan tidak punya integritas dan krisis
- Dampak negatif dari era globalisasi adalah krisis kepribadian.
Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di suatu negara
yang menyuguhkan kemudahan, kenikmatan dan kemewahan akan menggoda kepribadian
seseorang. Nilai kejujuran, kesederhanaan, kesopanan, kepedulian sosial akan
terkikis . Untuk ini sangat
mutlak diperlukan bekal pendidikan agama, agar kelak dewasa akan tidak menjadi
manusia yang berkepribadian rendah, melakuan korupsi, kolusi dan nepotisme ,
melakukan kejahatan intelektual, merusak alam untuk kepentingan pribadi,
menyerang kelompok yang tidak sepaham, percaya perdukunan, menjadi budak setan
dan lain-lain. Faktor pendorong adanya tantangan di atas dikarenakan
longgarnya pegangan terhadap agama dengan mengedepankan ilmu pengetahuan,
kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh kepala rumah tangga
yaitu dengan keteladanan dan pembiasaan, derasnya arus informasi budaya
negatif global diantaranya, hedonisme, sekulerisme, purnografi dan lain-lain,
Selain adanya hambatan akibat dampak negatif
era global juga terdapat tantangan pendidikan agama Islam untuk membekali
generasi muda mempunyai kesiapan dalam persaingan.
Kesiapan
itu Deliar Noer memberikan ilustrasi ciri-ciri manusia yang hidup di jaman
global adalah masyarakat informasi yang merupakan kelanjutan dari manusia
modern dengan sifatnya yang rasional, berorientasi ke depan, terbuka,
menghargai waktu, kreatif, mandiri dan inovatif juga mampu bersaing serta
menguasai berbagai metode dalam memecahkan masalah . Dengan demikian
pendidikan agama Islam dituntut untuk mampu membekali peserta didik moral,
kepribadian, kualitas dan kedewasaan hidup guna menjalani kehidupan bangsa
yang multi cultural, yang sedang dilanda krisis ekonomi agar dapat hidup damai
dalam komunitas dunia di era globalisasi.
BAB
III
KESIMPULAN
Pendidikan
merupakan aktivitas yang diorientasikan kepada pengembangan individu manusia
secara optimal. Berkaitan dengan uraian di atas, maka perlu dikemukakan disini
konsep dasar pendidikan Islam yang mengacu kepada pengertian dan tujuan
pendidikan Islam itu sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan Islam itu
sendiri adalah terwujudnya menusia sempurna.
Globalisasi mengandung arti terintegrasinya kehidupan
nasional ke dalam kehidupan global. Bila dikaitkan dalam bidang pendidikan,
globalisasi pendidikan berarti terintegrasinya pendidikan nasional ke dalam
pendidikan dunia. Jadi dapat kita pahami
bahwasanya maksud dari pendidikan Islam di era globalisasi ialah bagaimana
pendidikan Islam itu mampu menghadapi perubahan-perubahan di segala aspek
kehidupan yang penuh dengan tantangan yang harus dihadapi dengan pendidikan
yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
- Prof. H.M. Arifin, M.Ed, Kapita Selekta Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1991
- Drs. H.Fahrur Razy Dhalimunthe, MA, Kapita Selekta Pendidikan, IAIN Pres, medan, 1999`````
- Drs. Syafaruddin, M.Pd, Kapita Selekta Pendidikan, IAIN Pres, medan, 1999
- Prof. H.M. Arifin,M.Ed, Filsafat Pendidikan Islam, bumi aksara, Jakarta,1994
- Hasan Langulungan, Asas-asas pendidikan Islam, Pustaka Al-Husni, Jakarta, 1999
- http://www.scribd.com/doc/4643968/Dunia-Pendidikan-Di-Era-Global
- http://tuahmanurung.blogspot.com/2010/03/globalisasi-design-kurikulum-pendidikan.html
Borgata Hotel Casino and Spa - MapYRO
BalasHapusMapYRO Realtime driving directions to Borgata Hotel Casino and Spa, 7406 S. Everett, based on live 영천 출장안마 traffic 서귀포 출장안마 updates and 과천 출장마사지 road 통영 출장마사지 conditions – from 충청남도 출장마사지