MOMO PROFIL

Kamis, 12 Juli 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN



BAB III


METODOLOGI PENELITIAN





A.  Jenis Penelitian

Penelitian  tentang   pengaruh   area   hotspot   (Wi-Fi)   bagi   pemenuhan kebutuhan   informasi  pemustaka  di  Kantor  Perpustakaan  Daerah  Kabupaten Jepara           menggunakan       metode              penelitian   Deskriptif      Kuantitatif.                    Penelitian Deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian. Penelitian Deskriptif dapat dilakukan  secara  kuantitatif  agar  dapat  dilakukan  analisis  statistik  (Sulistyo- Basuki, 2006: 110).



B.   Metode Pengumpulan Data

Dalam setiap kegiatan penelitian selalu ada kegiatan pengumpulan  data. Metode pengumpulan data  dalam penelitian ini menurut Sulistyo-Basuki (2006:
147) meliputi:

1.  Observasi nonpartisipan ( Pengamatan tidak terkendali)

Pada metode ini peneliti hanya mengamati, mencatat apa yang terjadi. Metode ini  banyak digunakan untuk mengkaji pola perilaku pemustaka di perpustakaan.
2.  Kuesioner

Kuesioner  adalah  pertanyaan  terstruktur  yang  diisi  sendiri  oleh responden  atau diisi   oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang berikan (Sulistyo-Basuki, 2006: 110).







Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut   fakta  dan  pendapat  responden,  sedangkan  kuesioner  yang digunakan pada penelitian  ini  adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternatif.  Keuntungan  bentuk  tertutup  ialah  mudah  diselesaikan,  mudah dianalisis,  dan mampu memberikan jangkauan jawaban.
3.  Wawancara terstruktur

Wawancara  terstruktur  adalah  wawancara  dengan   menggunakan daftar  pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan   kepada     semua        responden,                                dalam   kalimat          dan   urutan         yang seragam(Sulistyo-Basuki, 2006: 110).
Wawancara    yang    dilakukan    meliputi    identifikasi    faktor-faktor kebutuhan  informasi  pemustaka  hotspot  di  Kantor  Perpustakaan  Daerah Kabupaten   Jepara.  Keuntungan  metode  ini  adalah  mampu  memperoleh jawaban yang berkualitas.



C.  Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sulistyo-Basuki    (2006     :182)     mengemukakan    populasi    adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah data   jumlah     pemustaka           yang               menggunakan         area       hotspot di           Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara, yaitu sebesar 53 orang ( data sampai bulan Nopember 2009).







2. Sampel

Sampel  adalah  bagian  dari  sebuah  populasi  yang  dianggap  dapat mewakili dari populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel menurut Arikunto (2002: 112)  apabila  subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 %. Dalam penelitian ini digunakan sampel dari semua populasi karena berdasarkan data  pengguna hotspot di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara rata-rata 2-3 orang  perhari, sehingga dengan penelitian selama 1 (satu) bulan populasi kurang dari 100 orang.



D. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian ( Arikunto, 2002: 96).
Variabel    penelitian    merupakan    atribut-atribut    yang    mempengaruhi kepuasan  pemustaka  layanan  hotspot  dalam  memenuhi  kebutuhan  informasi pemustaka. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:



1.  Variabel Bebas (X), yaitu dimensi Area hotspot, dengan indikator:

a. Kemudahan akses, b. Kecepatan akses,
c. Perangkat penunjang

d. Kenyamanan ruangan,







e.  Alokasi waktu yang disediakan, f.  Frekuensi penggunaan.



2.  Variabel  Terikat   (Y),   yaitu   dimensi   pemenuhan   kebutuhan   informasi pemustaka, dengan indikator:
a.   jenis informasi,

b.   sumber informasi,

c.   informasi yang diperoleh dari internet, d.   kesesuaianm informasi.



E.   Validitas dan Releabilitas

Menurut  Hasan (2006:  15)  untuk  memenuhi kriteria  sebuah penelitian yang   dianggap   sebagai  penelitian  ilmiah,  kecermatan  pengukuran  sangat diperlukan. Ada dua  syarat utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh suatu pengukuran yang cermat, yaitu Validitas dan Releabilitas.
Validitas  artinya  alat  ukur  yang  digunakan  dalam  pengukuran,  dapat digunakan  untuk mengukur apa yang hendak diukur ( Hasan, 2006 :15). Uji validitas  dimaksudkan  untuk  menguji  ketepatan  item-item  dalam  kuesioner, apakah item-item yang ada mampu  menggambarkan dan menjelaskan variabel yang diteliti. Jadi validitas adalah seberapa jauh alat  dapat mengukur hal atau subjek yang ingin diukur.
Validitas diusahakan dengan pikiran logis, meminta pendapat orang yang ahli, menggunakan kelompok yang telah diketahui sifatnya, kriteria independen
( Nasution, 2000: 73).       Item  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  untuk selanjutnya diuji reliabilitasnya.







Menurut  Hasan  (2006:  15)  reliabilitas  artinya  memiliki  sifat  dapat dipercaya, yaitu apabila alat ukur digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti  lain tetap memberikan hasil yang sama. Jadi reliabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur  untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang sama.
Reliabilitas mengandung 3 makna yaitu:

1.    tidak berubah-ubah,

2.    konsisten,

3.    dapat diandalkan. Reliabilitas diuji dengan cara: a.       tes-retes,
b.    dua bentuk skala yang ekuvalen,

c.    bagi-dua atau split-half. (Nasution, 2000: 73)




F.    Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Hasan (2006: 24), pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh  data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara- cara  atau  rumus-rumus  tertentu.  Pengolahan  data  bertujuan  mengubah  data mentah  dari  hasil  pengukuran   menjadi   data      yang  lebih  halus  sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut (Sudjana, 2001: 128).
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi  program SPSS ( Statistical Product and Service Solution ) karena program ini memiliki  kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada            lingkungan  grafis  menggunakan menu-menu dekriptif







dan    kotak-kotak    dialog     sederhana,    sehingga     mudah     dipahami     cara pengoperasiannya (Sugianto, 2007: 1).
Pengolahan data menurut Hasan ( 2006: 24 ) meliputi kegiatan:

1. Editing

Editing    adalah   pengecekan    atau    pengoreksian    data   yang    telah terkumpul,     tujuannya                         untuk    menghilangkan         kesalahan-kesalahan   yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.
2. Coding (Pengkodean)

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam  katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka  atau  huruf  yang  memberikan  petunjuk  atau  identitas                                                                                    pada  suatu informasi atau data yang akan dianalisis.
3.  Pemberian skor atau nilai

Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah satu cara  untuk menentukan skor. Kriteria penilaian ini digolongkan dalam empat tingkatan dengan penilaian sebagai berikut:
a.   Jawaban a, diberi skor 4 b.   Jawaban b, diberi skor 3 c.   Jawaban c, diberi skor 2
d.  Jawaban d, diberi skor 1 (Sudjana, 2001: 106).

4. Tabulasi

Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi  kode  sesuai  dengan  analisis                             yang  dibutuhkan.  Dalam  melakukan tabulasi  diperlukan  ketelitian                                                      agar  tidak  terjadi  kesalahan.  Tabel  hasil







Tabulasi dapat berbentuk:

a. Tabel  pemindahan,  yaitu  tabel  tempat  memindahkan  kode-kode  dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip.
b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu dan tujuan tertentu.
c. Tabel  analisis,  tabel  yang  memuat  suatu  jenis  informasi  yang  telah dianalisa (Hasan, 2006: 20)
Analisis  Data  menurut  Hasan (  2006:  29)  adalah  memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian  terhadap  suatu  (beberapa)  kejadian  lainnya,  serta  memperkirakan/ meramalkan kejadian  lainnya.  Kejadian dapat  dinyatakan  sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuesioner dan bantuan wawancara.
Metode  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Analisis Deskriptif Persentase. Metode ini digunakan untuk  mengkaji variabel yang ada pada penelitian yaitu             area  hotspot (X) dan pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka di Kantor Perpustakaan Daerah  Kabupaten Jepara (Y). Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan       jumlah responden dikali  100  persen,  seperti  dikemukan  Sudjana  (2001:  129)  adalah  sebagai berikut:         f
P  =                          X 100 % N







Keterangan :

P         :    Persentase f        :           Frekuensi
N         :    Jumlah responde

100%  :     Bilangan tetap

Penghitungan   deskriptif   persentase    ini   mempunyai    langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Mengkoreksi jawaban kuesioner dari responden b.        Menghitung frekuensi jawaban responden
c.    Jumlah responden keseluruhan adalah 53 orang d.        Masukkan ke dalam rumus.

Persentase dari tiap-tiap kategori:




a.        Jumlah responden dengan kategori sangat



Jumlah seluruh responden



b.        Jumlah responden dengan kategori netral



Jumlah seluruh responden



c.        Jumlah responden dengan kategori kurang



Jumlah seluruh responden


X    100 % X     100 % X            100 %








d.        Jumlah responden dengan kategori tidak



Jumlah seluruh responden


X    100 %




Penelitian  ini  menggunakan  Skala  Likert  sebagai pedoman penafsiran. Skala Likert  merupakan jenis skala yang mempunyai realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia  berdasarkan intensitas sikap tertentu ( Nasution,   2000:
63).

Skala Likert dalam menafsikan data relatif mudah. Skor yang lebih tinggi menunjukkan sikap yang lebih tinggi  taraf atau intensitasnya dibanding dengan skor yang lebih rendah ( Nasution, 2000: 63 ).
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini (Hasan,
2006: 34). Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t atau distribusi t, melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan Formasi Hipotesisnya

a. Hipotesis  nol  (H0):  tidak  ada  hubungan  antara  area  hotspot  dengan pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka;
b. Hipotesis  alternatif  (H1):  ada  hubungan  antara  area  hotspot  dengan pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka
2. Menentukan taraf nyata dan nilai tabel a.  Taraf nyata α = 0,05,
b. Uji dua sisi,

c. Derajat kebebasan df = n - 1 =52.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar